html5 templates

VISI & MISI PAFT

VISI:
“Menjadi program studi arsitektur yang unggul berwawasan global di Aceh tahun 2019”

MISI:
1. Menyelenggarakan pendidikan sarjana arsitektur yang berkualitas, inovatif, kreatif; efisien, dan efektif (KIKEE);
2. Meneliti dan mengembangkan ilmu arsitektur serta publikasi ilmiah yang bermanfaat dan berkelanjutan;
3. Melakukan pengabdian kepada masyarakat terkait kepada perencanaan, perancangan, dan rekayasa pada lingkungan binaan, berasaskan nilai-nilai kearifan lokal;
4. Memperkuat kemampuan dan kapabilitas PAFT UNIMAL secara profesional dan berkelanjutan untuk menjamin standar kualitas lulusan.

TENTANG PAFT UNIMAL

Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh (PAFT UNIMAL) berdiri dan pertama kali menyelenggarakan perkuliahan pada tanggal 5 September2003 dengan dasar Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 2289/D/T/2003. Pendirian Program Studi Arsitektur ini mengacu pada Visi dan Misi Fakultas Teknik dan Universitas Malikussaleh dan menfokuskan pada bidang keilmuan Arsitektur. PAFT UNIMAL telah terakreditasi dengan peringkat C, oleh BANPT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) dengan Keputusan Nomor 364/SK/BAN-PT/Akred/S/IX/2014. PAFT UNIMAL telah berusia 13 tahun, jumlah mahasiswa aktif sebanyak lebih dari 300 orang, jumlah mahasiswa baru rata-rata tiap tahun sebanyak lebih kurang 80 orang, jumlah lulusan lebih dari 150 orang.


Kriteria lulusan mengacu pada beberapa kriteria kompetensi yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan pemerintah yang berlaku (Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI dan Surat Keputusan Dirjen Dikti) dan standar yang telah ditetapkanoleh Union of International Architects (UIA) dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) selama siswa menempuh pendidikan tinggi arsitektur. Dalam lima tahun ke depan diharapkan PAFT UNIMAL dapat menghasilkan lulusan dengan lama studi rata-rata 4 tahun, IPK rata-rata di atas 3,0, lama penyelesaian skripsi rata-rata 6,0 bulan, dan lama tunggu rata-rata untuk mendapatkan pekerjaan pertama kerja setelah lulus di bawah 6,0 bulan.


Program pendidikan sarjana arsitektur di PAFT UNIMAL bertujuan untuk menghasilkan sarjana arsitektur yang berkualifikasi:

1. Berintegritas ilmiah, memiliki wawasan dan kemampuan dasar arsitektur untuk mengadaptasi dan/atau menyusun perencanaan, perancangan dan rekayasa pada lingkungan binaan;

2. Terampil, inovatif, dan kreatif dalam proses perencanaan, perancangan, dan rekayasa arsitektur, sehingga mampu berkompetisi pada lingkup lokal dan nasional;

3. Mampu mengkomunikasikan pemikiran dan hasil karyanya kepada masyarakat;

4. Memiliki sistem pendidikan dan pembelajaran yang kondusif dan efisien, dengan pengelolaan sumber daya manusia dan fasilitas yang memenuhi standar nasional pendidikan tinggi.

5. Memiliki pusat kegiatan penelitian dan pengembangan arsitektur yang kreatif dan inovatif sehingga bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan NKRI.

6. Menjadi salah satu pusat informasi dan komunikasi perkembangan ilmu arsitektur di Indonesia;


Sistem rekruitmen mahasiswa PAFT UNIMAL dilakukan melalui seleksi yang berintegrasi, yaitu :

(1). Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN);

(2).Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN);

(3). Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi (UMB-PT).


Program pembinaan kemahasiswaan diarahkan dalamu pada menciptakan lulusan yang mempunyai tingkat kemandirian dan integritas yang tinggi, PAFT UNIMAL memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat dalam berbagai kegiatan seperti Asisten

Laboratorium Komputasi dan Digital Arsitektur, Asisten Tugas Mata Kuliah Studio, Penelitian dosen, Pengabdian pada masyarakat oleh dosen, Lomba Karya Ilmiah, LKTM dan PKM, Seminar serta Kuliah tamu.


Capaian (Outcome) Lulusan:

Student outcomes yang harus dicapai oleh lulusan PAFTUNIMAL dirumuskan berdasarkan hasil adaptasi dan adopsi dari rumusan student performance criteria (spc) dari lembaga-lembaga akreditasi internasional, khususnya UIA, IAI,NAAB dan KAAB, sebagai berikut:


1. Kemampuan merancang arsitektural (Architectural design):

Memahami dasar-dasar persepsi visual dan ordering system dalam 2D dan 3D, komposisi arsitektural, rancang kota.

a. Mampu melakukan penelitian untuk keperluan merumuskan isu, tujuan, problem, kriteria, konsep perencanaan dan perancangan arsitektur.

b. Mampu merancang arsitektur secara komprehensif yang memperhatikan aspek fungsi, estetika, teknologi, ekonomi, lingkungan fisik dan sosial secara berkelanjutan.

c. Mampu merancang arsitektur berdasarkan konsep-konsep yang didukung oleh analisis secara sistematik.

d. Mampu merancang secara kreatif dan sistematik.

e. Mampu merancang arsitektur Universal Design (aksesibilitas untuk semua).

f. Mampu mempelajari preseden dan tipologi bangunan dan menggunakannya secara kritis.

g. Mampu berpikir visioner dan developmental dalam merencanakan dan merancangbangunan.


2. Teori arsitektur (Architectural theory/context):

a. Memahami hubungan arsitektur, sains dan seni.

b. Kesadaran akan keragaman, tradisi budaya dan sejarah arsitektur dunia.

c.Memahami warisan budaya nasional dan regional.

d.Memahami keterpengaruhan aspek aspek politik, sosial, ekonomi, sejarah dan regional berpengaruh terhadap terhadap arsitektur.

e. Memahami interaksi antara nilai-nilai tradisional dan faktor lingkungan yang ada di dalam masyarakat.

f. Memahami teori dan metodologi yang menjelaskan keterkaitan lingkunan fisik dan perilaku manusia.

g. Memahami prinsip dan teori keberlanjutan dalam perancangan arsitektur.


3. Teknologi bangunan (Building technology):

a. Memahami prinsip dan sistem struktur.

b. Memahami prinsip dan rekayasa konstruksi bangunan.

c. Memamahi prinsip prinsip pengendalian lingkungan dalam bangunan.

d. Memahami berbagai sistem selubung bangunan.

f. Memahami sistem utilitas bangunan: mekanikal, plumbing, elekrikal, komunikasi, sistem kemanan dan proteksi kebakaran di dalam dan di luar bangunan.

g. Mampu memilih bahan dan komponen bangunan baru maupun daur ulang berdasarkan sifat bahan bahan, standard, aplikasi, restriksi bahan bangunan untuk tujuan perancangan


4. Komunikasi (Communication):

a. Mampu mengkomunikasikan gagasan Arsitektur melalu metoda verbal, tulisan, model/maket, fotografi, dan grafis serta mampu penggunakannya secara tepat.

b. Mampu menghasilkan berbagai jenis dokumen dan laporan arsitektural.

c. Sadar metoda dan keterampilan leadership dalam kerja kolaboratif.

Mampu memanfaatkan teknologi informasi.


5. Keprofesian:

a. Memahami peran arsitek yang komprehensif dalam proposal proyek, pengembangan desain, hingga administrasi kontrak.

b. Memahami tanggung jawab hukum seorang arsitek dalam kaitannya dengan kesehatan publik, keamanan, kesejahteraan, hak cipta, penerapan peraturan bangunan, praktek profesi.

c. Memahami persoalan etika dan tanggung jawab seorang arsitek profesional dalam meangani klien dalam melayani klien di masyarakat.


Untuk meraih capaian-capaian tersebut di atas, diperlukan metode pembelajaran di program studi arsitektur yang mendukung. Selain itu, kurikulum yang didasarkan pada standard dan kriteria umum dari UIA, IAI, NAABdan KAAB, juga perlu diletakkanpada konteks Indonesia, sehingga kurikulum perlu diberi corak yang dapat memberikan kekhasan dan respon terhadap konteks Indonesia. 


Rumusan dari metode pembelajaran sebagai proses penyampaian pengetahuan untuk menghasilkan student outcomes dilakukan dalam berbagai cara, antara lain:

- Kuliah klasikal (survey course)

- Kuliah tamu/kuliah umum (diberikan oleh arsitek praktisi atau dari industri yang terkait arsitektur)

- Kuliah instruksional (terkait tugas studio)

- Kuliah dan latihan penyelesaian tugas kecil

- Kuliah lapangan

- Studio berbasis proyek desain arsitektur


Pada sisi lain, lulusan pendidikan Program Sarjana PAFT UNIMALdiharapkan memiliki beberapa keunggulan yang terkait dengan kemampuannya merespon konteks sosial dan budaya lokal di Aceh dan Indonesia dengan dikembangkannya corak pendidikan di Program Sarjana PAFT UNIMAL sebagai berikut:


- Mengutamakan konteks dan keberlanjutan di dalam proses dan hasil perancangan proyek desain.

- Mampu berfikir desain secara sistematis, struktural, dan visioner. - Lulusan memiliki paradigma desain arsitektur yang juga ikut mengembangkan lingkungannya (secara fisik dan sosial) dan untuk kepentingan dan peran masa depan.